Tugas VClass Minggu ke-14 Pengantar Web Science
Pengaruh dan Dampak Media Sosial Terhadap
Kehidupan
Ariq Zuhdi (50420231)
2IA16
Pengenalan Web Science
UNIVERSITAS GUNADARMA
2021/2022
A. Pendahuluan
Di
era zaman yang modern ini tentunya tidak luput dari kehidupan sehari-hari,
yaitu internet. Dengan internet, komunikasi jadi lebih cepat karena tidak perlu
menunggu lama untuk menghubungi keluarga, kerabat, atau orang yang kita cintai.
Kita bisa mencari berbagai informasi yang lebih luas sehingga berita dan
perkembangan di dunia tidak tertinggal.
Saya
pun sebagai mahasiswa tidak dapat lepas dari internet, karena berbagai
kebutuhan yang selalu berhubungan dengan internet seperti halnya mencari
referensi ataupun informasi.
Namun,
perkembangan zaman yang begitu cepat ini, internet bagaikan pedang bermata dua.
Cepatnya dan luasnya penyebaran informasi bisa berdampak negatif pada
masyarakat. Bebasnya mengakses informasi yang tidak sepantasnya diketahui,
sehingga dapat merusak moral dan etika masyarakat. Internet dapat memperkenalkan
pergaulan bebas yang seharusnya tidak ditiru.
B. Pembahasan
1. Sejarah
Berdirinya Internet
Zaman
sekarang internet seakan menjadi kebutuhan utama setiap orang. Internet
digunakan hampir di setiap kegiatan dan kesempatan dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak sekali kegiatan yang terbantu dengan kehadiran internet sehingga dapat
diselesaikan lebih cepat dari waktu yang seharusnya.
Internet
merupakan singkatan dari interconnection-networking, yang berarti jaringan
komunikasi global yang menghubungkan milyaran jaringan komputer di seluruh
penjuru dunia menggunakan media komunikasi seperti satelit dan telepon.
Internet
berawal pada tahun 1969 dan pada saat itu internet hanyalah sebuah jaringan
komputer yang dibuat oleh ARPA. ARPA merupakan bagian dari Departemen
Pertahanan Amerika Serikat. Proyek tersebut diberi nama ARPANET. Yakni
singkatan dari Advanced Research Project Agency Network.
Proyek
tersebut mendapatkan hasil temuan tentang bagaimana perangkat lunak (software)
komputer yang berbasis UNIX dapat berpadu padan dengan perangkat keras
(hardware). Sehingga, para pengembangnya mulai menyadari bahwa hal tersebut
dapat membantu manusia untuk berkomunikasi jarak jauh melalui saluran telepon.
Padahal, pada awalnya hanya akan digunakan untuk kepentingan militer saja.
Kemudian,
pada tahun 1986 sistem nama domain mulai diperkenalkan kepada masyarakat, atau
yang saat ini kita kenal dengan istilah DNS alias Domain Name System. DNS ini
berfungsi untuk menyamakan sistem pemberian nama alamat yang ada pada jaringan
komputer.
Hingga
kemudian pada tahun 2000-an, internet semakin berkembang dengan sangat pesat.
Berawal
dari sebuah proyek militer, penemuan internet terus dikembangkan hingga pada
akhirnya menjadi internet seperti yang kita kenal sekarang dan hingga kini,
sejarah internet masih terus berkembang.
2. Internet
dalam Kehidupan Sehari-hari
Sekitar
awal tahun 2000-an, masih jarang penggunaan internet di Indonesia. Semua
kebutuhan didapatkan dengan cara yang biasa, memesan makanan untuk dimakan di
rumah misalnya. Kita harus mendatangi sebuah tempat makan untuk memesan lalu
dibawa pulang. Contoh lain seperti membeli barang hobi. Tentunya kita harus
mengunjuki tempat pasar atau toko swalayan, itupun masih belum tentu bisa
didapat dan tidak bisa kita cek apakah tersedia atau tidak.
Sekarang
zaman sudah semakin maju, semua bisa kita dapatkan hanya dengan modal telepon
genggam dan internet tentunya. Kita bisa melakukan apapun tanpa harus keluar
rumah. Di sini lah titik di mana masyarakat Indonesia melakukan peralihan dari
yang cara jadul menjadi cara yang modern.
3. Pengaruh
Internet terhadap Masyarakat
Pengguna
internet bisa dipakai di semua kalangan. Berdasarkan referensi yang saya dapat,
internet memiliki pengaruh yang signifikan, baik itu positif maupun negatif.
Suasana
Hati
Pada
2014, peneliti di Austria menemukan bahwa mood atau suasana hati para responden
mereka lebih rendah setelah menggunakan Facebook selama 20 menit dibandingkan
mereka yang hanya berselancar di internet. Studi menunjukkan bahwa orang merasa
seperti itu karena mereka melihat hal itu membuang waktu.
Suasana
hati yang baik atau buruk juga menyebar antar orang di media sosial, menurut
peneliti dari Universitas California, yang menilai konten emosional dari lebih
satu milliar unggahan status dari lebih 100 juta pengguna Facebook antara 2009
dan 2012.
Cuaca
buruk meningkatkan jumlah unggahan negatif sampai 1%, dan peneliti menemukan
bahwa satu unggahan negatif seseorang di kota yang sering diguyur hujan
mempengaruhi 1,3 postingan negatif lainnya dari handai taulan yang tinggal di
kota yang panas. Berita baiknya adalah unggahan yang menyenangkan memiliki
pengaruh yang lebih kuat; masing-masing menginspirasi lebih dari 1,75 unggahan
ceria. Apakah sebuah unggahan bahagia dapat mendorong meningkatkan suasana
hati, masih belum jelas juga.
Pola
Tidur
Dulu
manusia menghabiskan waktu mereka di malam hari dalam kegelapan, namun kita
kita dikelilingi dengan pencahayaan buatan sepanjang siang dan malam hari. Para
peneliti telah menemukan bahwa cahaya buatan ini dapat menghambat produksi
hormon melatonin pada tubuh yang memudahkan untuk tidur. Dan cahaya biru, yang
dipancarkan layar telepon pintar dan laptop dianggap sebagai biang keladinya.
Dengan kata lain, jika Anda berbaring di atas bantal pada malam hari dengan
mengecek Facebook dan Twitter, tidur Anda akan gelisah.
Tahun
lalu, para peneliti dari Universitas Pittsburgh bertanya pada 1.700 orang
dengan rentang usia 18- sampai 30-tahun mengenai kebiasaan menggunakan media
sosial dan tidur mereka. Para peneliti menemukan sebuah kaitan gangguan tidur -
dan menyimpulkan cahaya biru merupakan salah satu penyebabnya. Seberapa sering
mereka login, dan bukan brapa waktu yang dihabiskan di situs media sosial,
diperkirakan merupakan penyebab dari gangguan tidur, yang menunjukkan sebuah
sikap "pengecekan (media sosial) yang obsesif", seperti dijelaskan
oleh peneliti.
Para
peneliti mengatakan masalah ini dapat disebabkan oleh gairah psikologis sebelum
tidur, dan cahaya terang dari perangkat kita dapat menghambat ritme. Tetapi
mereka tak dapat memastikan apakah media sosial menyebabkan gangguan tidur,
atau apakah mereka yang terganggu tidurnya menghabiskan waktu lebih lama di
media sosial.
Kepercayaan
Diri
Majalah perempuan dan penggunaan model dengan berat badan rendah
dan foto yang diedit sejak dulu disebut mengacau-balaukan kepercayaan diri
perempuan muda. Namun saat ini, media sosial dengan filter dan pencahayaan
serta sudut pengambilan gambar yang cerdas, menjadi perhatian para aktivis.
Situs media sosial membuat separuh penggunanya merasa tidak puas,
menurut survei yang melibatkan 1.500 orang oleh sebuah badan pendukung kaum
disabilitas, Scope. Dan separuh dari orang berusia 18-34 tahun mengatakan hal
itu membuat mereka merasa tidak menarik.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2016 lalu di Penn State
University menunjukkan bahwa melihat swafoto seseorang menurunkan kepercayaan
diri, karena para pengguna membandingkan diri mereka dengan foto orang yang
tampak paling bahagia. Para peneliti dari Universitas Strathclyde, Universitas
Ohio dan Universitas Iowa juga menemukan bahwa perempuan membandingkan dirinya
secara negatif terhadap swafoto perempuan lain.
Tetapi bukan hanya swafoto yang dapat menurunkan kepercayaan diri.
Sebuah studi pada 1.000 orang Swedia pengguna Facebook menemukan bahwa
perempuan yang menghabiskan waktu lebih banyak di Facebook dilaporkan merasa
kurang bahagia dan kurang percaya diri. Para peneliti menyimpulkan:
"Ketika pengguna Facebook membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan
orang lain yang tampak lebih sukses dalam karir dan memiliki hubungan yang
bahagia, mereka dapat merasa bahwa kehidupan mereka kurang sukses dibandingkan
dengan mereka."
Namun, salah satu studi terbatas mengisyaratkan bahwa dengan
melihat profil Anda sendiri, bukan orang lain, mungkin memberikan peningkatan
ego. Para peneliti dari Universitas Cornell di New York menempatkan 63
mahasiswa dalam kelompok yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa duduk dengan
cermin yang diletakkan di layar computer, sementara yang lainnya duduk di depan
foto profil Facebook mereka sendiri.
Facebook memiliki dampak yang positif terhadap kepercayaan diri
dibandingkan dengan aktivitas lain yang meningkatkan kesadaran diri. Para
peneliti menjelaskan cermin dan foto-foto membuat kita membandingkan diri kita
sendiri dengan standar sosial, sementara melihat profil kita sendiri di
Facebook mungkin meningkatkan kepercayaan diri karena lebih mudah mengendalikan
bagaimana kita menampilkan diri kepada dunia.
Relationship
Jika Anda pernah berbicara dengan seorang teman yang tengah
mengecek Instagramnya melalui telepon genggamnya, Anda mungkin bertanya-tanya
apa akibat media sosial terhadap hubungan orang. Bahkan kehadiran telepon dapat
menganggu interaksi kita, terutama ketika kita berbicara mengenai sesuatu yang
penting, menurut sebuah studi terbatas. Para peneliti yang menulis dalam
Journal of Social and Personal Relationships, menugaskan 34 pasangan yang tak
saling kenal agar melakukan percakapan selama 10 menit mengenai sebuah peristiwa
menarik yang terjadi pada mereka baru-baru ini. Masing-masing pasangannya duduk
di dalam sebuah bilik, dan separuh dari mereka menaruh telepon genggamnya di
atas meja.
Mereka yang sering mengintip telepon genggam kurang meyakinkan
ketika diminta mengingat interaksi mereka, melakukan percakapan yang kurang
berarti dan dilaporkan merasa kurang dekat dengan mitra mereka dibandingkan
dengan orang lain yang memiliki buku catatan di atas mejanya.
Hubungan romatis juga tidak kebal. Peneliti di Universitas Guelph di
Kanada melakukan survei pada 300 orang berusia 17-24 tahun pada 2009 lalu
mengenai apakah ada kecemburuan ketika menggunakan Facebook. Pertanyaannya
antara lain, 'Seberapa besar Anda merasa cemburu setelah pasangan Anda menambah
teman lawan jenis yang tidak dikenal?'.
Perempuan menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook dibandingkan
laki-laki, dan secara signifikan lebih merasa cemburu ketika mengaksesnya. Para
peneliti menyimpulkan mereka "merasa lingkungan Facebook menciptakan
perasaan tersebut dan meningkatkan kekhawatiran mengenai kualitas hubungan
mereka".
Kecanduan
Meskipun pendapat dari sejumlah peneliti menyebutkan bahwa menulis
cuitan mungkin lebih sulit dicegah dibandingkan dengan rokok dan alcohol,
kecanduan media sosial tidak termasuk dalam diagnosa manual untuk gangguan
kesehatan mental. Disebutkan, media sosial berubah lebih cepat dari yang dapat
ikuti oleh para ilmuwan, jadi berbagai kelompok berupaya untuk melakukan studi
perilaku kompulsif terkait dengan penggunaannya- sebagai contoh ilmuwan dari
Belanda telah membuat skala mereka sendiri untuk mengidentifikasi kemungkinan
kecanduan.
Dan jika kecanduan media sosial memang ada, itu akan merupakan
sebuah tipe kecanduan internet- dan itu tergolong merupakan sebuah gangguan
(kesehatan). Pada 2011, Daria Kuss dan Mark Griffiths dari Universitas
Nottingham Trent di Inggris menganalisa 43 studi sebelumnya yang mengkaji
masalah tersebut, dan menyimpulkan bahwa kecanduan media sosial merupakan
gangguan mental yang "mungkin" membutuhkan perawatan profesional.
Mereka menemukan bahwa penggunaan berlebihan berkaitan dengan
adanya masalah dalam hubungan, pencapaian akademik buruk dan kurang
berpartisipasi dalam komunitas yang tidak terkait dengan internet. Disimpulkan
pula bahwa mereka yang lebih rentan terhadap kecanduan media sosial antara lain
mereka yang memiliki ketergantungan pada alkohol, orang yang sangat tertutup,
dan mereka yang menggunakan media sosial sebagai kompensasi karena kurangnya
hubungan pada kehidupan nyata.
C.
Kesimpulan
Media sosial tentunya membawa banyak dampak positif di masyarakat,
seperti memudahkan untuk berkomunikasi serta mendapatkan informasi yang luas.
Meski begitu, tentunya masyarakat juga menerima dampak negatif. Maka dari itu, sebagai
bagian dari masyarakat, kita harus bijak dalam berinternet. Selalu ingat waktu
dalam berinternet, cek terlebih dahulu kebenaran berita, dan selalu bersikap
baik terhadap orang lain, baik itu yang dikenal maupun tidak. Semoga dengan
ditulisnya paper ini kita bisa lebih bisa membatasi diri dalam berinternet serta
memilah dalam hal yang baik dan yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA
http://news.gunadarma.ac.id/2018/01/apa-saja-bukti-pengaruh-media-sosial-kehidupan-anda/
https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-42679432
https://nabirekab.go.id/portal/ini-11-bukti-riset-pengaruh-media-sosial-anda-alami/
https://sulselprov.go.id/welcome/post/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-masyarakat
Comments
Post a Comment