Tugas VClass Minggu ke-10 Pengantar Web Science
Tugas
VClass Minggu ke-10
Pengantar Web Science
Ariq Zuhdi
2IA16
50420231
Universitas Gunadarma
2021/2022
Identitas Jurnal
· Judul
Jurnal : PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN
WEBSITE KEMENTERIAN KOMINFO DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0
· Penerbit : IPTEK-KOM
· Volume : 14
· Nomor :
1
· Tahun : 2012
· Penulis : Iman Sanjaya
· Instansi : Kemkominfo RI
·
Latar Belakang
Perkembangan
teknologi informasi yang demikian pesat memberikan dampak pada perubahan
layanan organisasi ataupun perusahaan. Saat ini layanan kepada pengguna juga
dapat dilakukan secara online, contohnya adalah perusahaan-perusahaan yang
menjual barang/jasanya melalui website perusahaannya. Sedangkan organisasi
nirlaba termasuk instansi pemerintah dapat memberikan layanan seperti informasi
kepada masyarakat ataupun pengurusan perizinan secara online. Dalam hal ini
peranan website pemerintah sudah menjadi bagian yang penting dari suatu
organisasi termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Terlebih
lagi salah satu peranan Kominfo adalah sebagai humas pemerintah yaitu menjadi
corong informasi resmi bagi program atau informasi yang ingin disampaikan
pemerintah kepada masyarakat. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran
kualitas layanan website Kominfo yang beralamat di www.kominfo.go.id (Gambar 1)
dengan menggunakan metode WebQual 4.0.
Landasan Teori
Versi pertama dari instrumen WebQual (WebQual 1.0) dikembangkan
sebagai bagian dari hasil lokakarya yang diselenggarakan dengan melibatkan para
siswa yang diminta untuk mempertimbangkan kualitas website sekolah. Instrumen
WebQual disaring melalui proses perbaikan secara iteratif dengan menggunakan
kuesioner percobaan sebelum disebarkan untuk populasi yang lebih besar.
Kualitas
yang diidentifikasi dalam WebQual 1.0 membentuk titik awal untuk menilai
kualitas informasi dari suatu website di WebQual 2.0. Namun demikian, dalam penerapan
WebQual, pada website berjenis B2C (Business to Consumer) terlihat jelas bahwa
perspektif interaksi kualitas tidak
terwakili dengan baik dalam WebQual 1.0.
WebQual
1.0 mungkin kuat dalam hal kualitas informasi, namun kurang kuat dalam hal
interaksi layanan. Demikian juga untuk WebQual 2.0 yang menekankan kualitas
interaksi menghilangkan beberapa kualitas informasi dari WebQual 1.0. Kedua
versi tersebut mengandung berbagai kualitas terkait dengan website sebagai
artefak perangkat lunak.
Analisis
dari hasil WebQual 3.0 membawa pada identifikasi tiga dimensi dari kualitas
website, yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan.
Kegunaan adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website, missalnya
penampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan tampilan yang disampaikan kepada
pengguna. Kualitas informasi adalah kualitas isi website, kesesuaian informasi
untuk keperluan pengguna seperti akurasi, format, dan relevansi. Kualitas
interaksi layanan adalah kualitas interaksi layanan yang dialami oleh pengguna
ketika mereka mempelajari lebih dalam suatu website, diwujudkan oleh
kepercayaan dan empati, misalnya masalah transaksi dan keamanan informasi,
pengiriman produk, personalisasi, dan komunikasi dengan pemilik website (Barnes
dan Vidgen, 2001).
Penelitian yang mengukur kualitas website Kominfo dengan metode WebQual, belum ada. Namun demikian, terdapat penelitian sejenis yang menggunakan metode WebQual, seperti yang dilakukan oleh Josua Tarigan (2008) yang mengukur sistem perpustakaan digital (e-library) dari Stock Exchange of Thailand (SET), begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Handini (2009) yang mengukur mutu layanan perpustakaan perguruan tinggi.
Pembahasan
Dari total kuesioner yang diperoleh, yaitu
sebanyak 32 responden, dilakukan analisis data dengan menggunakan software SPSS
16. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan melakukan uji validitas dan
reliabilitas dari pertanyaanpertanyaan dalam kuesioner. Pengujian validitas dan
reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah
kuesioner, apakah isi butir pertanyaan sudah valid dan reliabel. Jika
butir-butir sudah valid dan reliabel, berarti butir-butir tersebut sudah bisa
digunakan untuk mengukur faktornya. Langkah selanjutnya adalah menguji apakah faktor-faktor
sudah valid untuk mengukur konstruk yang ada.
Uji validitas dilakukan dengan melihat corrected
item-total correlation dalam analisis faktor. Angka corrected item-total
correlation berasal dari korelasi product moment antara butir pertanyaan yang
akan diuji dengan total butir pertanyaan. Kemudian hasil korelasi tersebut
disesuaikan dengan memperhitungkan varian yang ada, menghasilkan korelasi
koreksi di atas. Untuk mendapatkan nilai corrected item-total correlation,
dilakukan analisis principal component matrix dengan VARIMAX rotation. Pada
Tabel 4 terlihat nilai corrected item-total correlation dari masing-masing 18
butir pertanyaan.
Tabel
4 dapat dilihat bahwa pertanyaan nomor 1, 2, 4, dan 11 nilainya kurang dari 0,2
sehingga dianggap tidak valid dan dikeluarkan dari model. Setelah ke-4
pertanyaan itu dibuang kita lakukan kembali analisis principal component matrix
dan hasilnya sebagaimana termuat dalam Tabel 5 bahwa semua butir pertanyaan
telah valid dan kita bisa melanjutkan tahapan analisis lebih lanjut.
Uji
reliabilitas dilakukan dengan memeriksa nilai Cronbach☂s Alpha. Pengukuran
dengan metode ini telah digunakan secara luas di banyak penelitian. Koefisien
alpha digunakan sebagai ukuran konsistensi internal. Semakin nilainya mendekati
1, semakin besar konsistensi internal item-item di dalam kuesioner.
Penelitian
ini bertujuan untuk memeriksa hubungan antara variabel dependen (kepuasan
pengguna) dan variabel independen (masing-masing dimensi dari WebQual versi
4.0). Model analisis regresi atau model persamaan struktural dapat digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan yang melibatkan lebih dari dua variabel. (multivariat).
Dalam penelitian ini diputuskan untuk menggunakan analisis regresi berganda,
sebagaimana telah dilakukan oleh Loiacono et al (2002). Untuk menguji pengaruh
ketiga variabel independen terhadap kepuasan pengguna, dilakukan analisis
regresi linier dengan metode stepwise. Adapun persamaan modelnya adalah sebagai
berikut :
SATISFACTION
= a + b USABILITY + c INFOQUAL + d INTERQUAL
di
mana
· a = konstanta regresi
· b,c,d =
koefisien dari variabel independen
· SATISFACTION = kepuasan pengguna
· USABILITY = dimensi kegunaan
· INFOQUAL = dimensi kualitas informasi
· INTERQUAL = dimensi kualitas interaksi
Hasil
dari analisis regresi dengan metode stepwise memberikan rekomendasi agar
variabel INFOQUAL dikeluarkan dari model karena tidak signifikan memberikan
pengaruh kepada kepuasan pengguna. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada
Tabel 7. Dengan demikian model regresi yang terbentuk adalah :
SATISFACTION = 0,492 USABILITY + 0,5 INTERQUAL
Pada
Tabel 8 diperoleh nilai R2 = 0,972. Artinya variabel independen (kegunaan dan
kualitas interaksi) dapat menerangkan variabilitas sebesar 97,2 % dari variabel
dependen (kepuasan pengguna), sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel lain.
Sementara dari Tabel 9, dapat dilihat uji
F yang nilainya signifikan (< 0,05) sehingga model secara keseluruh dapat
dianggap bagus.
Hasil
analisis data menunjukkan bahwa salah satu dimensi dari WebQual 4.0 yaitu
dimensi kualitas informasi dianggap tidak berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna. Hal ini bisa dintrepretasikan sebagai rendahnya kualitas informasi
yang disampaikan melalui website Kominfo. Hal ini bisa disebabkan karena
terlambatnya kekinian suatu berita yang disampaikan (informasi tidak update),
link mati, berita terlalu meluas melebihi kewenangan Kominfo, atau sebab-sebab
lainnya.
Sementara
itu dari sisi metodologi, meskipun jumlah responden/kuesioner sama persis
dengan apa yang direkomendasikan oleh pencetus metode WebQual, dalam hal ini
rasanya jumlah sampelnya terlalu minim sehingga menyebabkan adanya butir
pertanyaan yang tidak valid, padahal secara teori semua butir pertanyaan
WebQual sudah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis
data dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Dari 19 butir
pertanyaan yang membentuk dimensi-dimensi dari WebQual, empat butir pertanyaan
dianggap tidak valid, yaitu kemudahan untuk mempelajari pengoperasian website
Kominfo, interaksi antara website Kominfo dengan pengguna, kemudahan
penggunaan, dan informasi yang disediakan mudah dimengerti.
Dari 3 dimensi WebQual 4.0, hanya dimensi kegunaan dan
kualitas interaksi yang dinilai berpengaruh kepada kepuasan pengguna, sedangkan
dimensi kualitas informasi dinilai tidak berpengaruh tehadap kepuasan pengguna
website. Hal ini bisa menjadi catatan bagi pengelola website Kominfo untuk
terus meningkatkan kualitas konten dari website apalagi mengingat tugas kominfo
sebagai corong informasi resmi dari Pemerintah kepada masyarakat.
Penelitian ini hanya mengambil responden dari kalangan
internal Kominfo dengan asumsi mereka setidaknya pasti pernah mengakses Website
Kominfo.
Comments
Post a Comment